Di Blitar, stay puasa beberapa hari di rumah ibu di Garum trus kita ke tempat adikku di Surabaya yang nggak bisa pulkam untuk berlebaran karena sedang hamil muda dan punya Bad experience ketika hamil pertama, membuat perlakuan ekstra ketat di kehamilan kedua ini, termasuk dengan tidak melakukan perjalanan jauh.
Berlebaran di Sidoarjo, suasana kota metropolitan di wilayak timur yang sudah menjelang sepi karena nyaris semua isi kota pada mudik. Kita shalat ied di masjid Al Akbar, walaupun harus sa’i (lari2 kecil) karena dapet lokasi parkir mobil yang agak jauh dari masjid. Walhasil, rata2, kita cuma ikut rakaat keduanya saja. Pulang shalat, baru cari makan, puter2 cari tempat makan yang kira2 cocok di lidah, dan akhirnya baru dapat soto.Kenapa kita harus cari makan?soale di rumah lagi nggak masak ketupat dan opor. Khan yang punya rumah lagi hamil.
Di Surabaya aku dan Bunny sempet nonton Laskar Pelangi lho di Tunjungan Plaza kebayang dunk antrian na gimana? Yup betul sekale antrian dimulai sejak Pintu XXI masih blm di buka alias mash di Gembok tapi antrian sudah mulai bebaris.
Kita juga cari oleh2 ke pasar genteng, cari krupuk ceker, kue blinjo dan……..iyok acin lageee…(Iyok poreper deh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar