Masih menyambung tulisan dibawah perihal masuk sekolah nih. Jadi ceritanya, tanggal 1 juli ini, kinan (ponakan ku) mendaftar ke salah satu SMP yang menjadi peserta dalam PSB Online di Bekasi. Dari cerita yang kudapat, Kinan mendaftar di SMP 16, yang terdekat dengan lokasi rumah. Berangkat jam 8, tapi begitu sampai di lokasi, nomor pendaftaran yang didapat sudah mencapai 193. Weeekk.... kok bisa demikian? Setelah tanya kiri-kanan, ternyata ibu-ibu calon murid baru sudah menyemut di SMP 16 sedari pukul 7 pagi. Petugas pendaftaran pun ditodong untuk memberikan formulir pendaftaran dan nomor urut, walaupun pelayanan input data baru berjalan efektif pukul 8. Mangkanya, walaupun baru pukul 8, nomor antrian sudah membludak. Keponakanku itu, baru dipanggil untuk diperiksa berkasnya setelah dentang pukul 11.15. Luar biasanya, karena diluar masih terdapat lagi antrian orang tua murid dan anaknya yang ingin mendaftar.
Yah, setelah mendaftar mereka pulang, dan aku coba check di situs psb bekasi online untuk melihat hasilnya.
Dan sore ini, lagi-lagi aku coba check hasil sementaranya, dan alamaaak, jumlah pendaftar di SMP 16, sudah mencapai lebih dari 500 orang!! Kemudian ketika aku crosschek dengan Hasil penerimaan, lebih mengejutkan ternyata SMP 16 sudah mencapai kuota kursi nya, 396 bangku dengan NEM terendah 21,4! Trus, SMP 8 dan 9 juga sudah melampau daya tampungnya. Sementara keponakanku, masih aman di Pilihan 1-nya di SMP 2 Bekasi. Yang menarik, dari pendaftaran di SMP 16 ini adalah lemparan mereka2 yang tidak lolos passing grade SMP 16. Ada salah satu calon siswa dengan pilihan 1 SMP 16, Pilihan 2 SMP 8, dan pilihan 3nya SMP 2. Nah, karena SMP 8 sudah penuh, akhirnya dia kelempar ke SMP 2, yang kebetulan masih belum memenuhi kuota bangkunya. Proses Passing Grade ini pasti akan membuat banyak orangtua ketar-ketir. Masih aku ingat tadi siang, NEM terendah di SMP 16 adalah 14. Namun, menjelang sore, sepertinya calon siswa tadi "kelempar" entah kemana.
Oh ya, ada banyak catatan kecil dari proses pendaftaran online yang baru pertama kalinya di Bekasi ini, yakni masih banyak orangtua yang belum paham betul dengan mekanisme pendaftaran, ditambah lagi tingkat melek internet yang kurang, sehingga tidak mengantisipasi perkembangan informasi yang sangat cepat. Wah, bisa, bisa salah pilih, trus kebetulan sekolah yang dipilih sudah tidak tersisa bangku, ambah lagi NEM yang pas-pas an, dan gak bisa melawan proses Passing Grade, akhirnya, gak kebagian sekolah. Hmmm.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar